Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jepang Tunda Buang 1,2 Juta Ton Air Terkontaminasi Radioaktif

Reporter

image-gnews
Pemandangan tanki penyimpanan air yang terkontaminasi radioaktif pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima milik Tokyo Electric Power Co's (TEPCO) di kota Okuma, Prefektur Fukushima, Jepang, 15 Januari 2020.[REUTERS]
Pemandangan tanki penyimpanan air yang terkontaminasi radioaktif pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima milik Tokyo Electric Power Co's (TEPCO) di kota Okuma, Prefektur Fukushima, Jepang, 15 Januari 2020.[REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang menunda keputusannya menentukan nasib sekitar 1,2 juta ton air terkontaminasi bahan radioaktif dalam 1.000-an tangki di bekas kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi. Opsi yang sudah disiapkan adalah akan membuang air itu ke laut di Samudera Pasifik.

"Kami harus mendengarkan suara-suara yang menentang," kata Menteri Industri Jepang, Hiroshi Kajiyama, dalam rapat gugus tugas, Jumat 23 Oktober 2020

Air tersebut bekas digunakan untuk mendinginkan reaktor pasca tsunami merusak pembangkit itu pada 2011--kecelakaan nuklir terburuk kedua setelah Chernobyl pada 1986. Jumlahnya diperhitungkan mendapat tambahan setiap hari karena air hujan dan air tanah yang memasuki situs PLTN juga menjadi terkontaminasi.

Dengan laju penambahan rata-rata 160 ton per hari sepanjang tahun lalu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memperkirakan kapasitas eksisting akan penuh pada pertengahan 2022. Ini sebabnya Pemerintah Jepang dilaporkan hendak menyetujui strategi mengalirkan air itu ke laut, seperti yag direkomendasikan para ilmuwannya. Pelepasan akan dimulai sekitar 2022 dan akan berlanjut selama puluhan tahun.

Laporan itu segera memicu keberatan dari kelompok nelayan Jepang dan telah mengundang ancaman Cina melarang impor makanan laut dari Jepang. Lalu, kenapa Pemerintah Jepang sampai senekat itu? Seperti apa dampaknya untuk lingkungan dan kesehatan manusia?

Sebagian besar dari air eksisting dalam tangki-tangki itu disebutkan telah mengalami penyaringan dari 62 macam bahan kontaminan radioaktif. Pemerintah Jepang dan operator PLTN Fukushima Daiichi yaitu Perusahaan Listrik Tokyo (TEPCO) meyakinkan bahwa bahan radionuklida utama yang tersisa adalah tritium.

Francis Livens dari University of Manchester, Inggris, menjelaskan sangat sulit menyaring tritium yang merupakan isotop radioaktif hidrogen dari air. TEPCO mengaku telah mencari teknologi yang bisa menyaring tritium, tapi mereka mendapati kebanyakan metode tidak efektif untuk konsentrasi tritium yang rendah di dalam tangki. Livens malah mengatakan sebagian besar PLTN melepas begitu saja isotop ini.

Baca juga:
Pembuang Limbah Radioaktif di Perumahan BATAN Indah Masih Teka Teki

Ken Buesseler di Woods Hole Oceanographic Institution, Falmouth, Massachusetts, mengatakan tritium ringan sehingga diperkirakannya dari Fukushima, Jepang, bisa mencapai jarak sejauh pantai barat Amerika dalam dua tahun. Untungnya, kata dia, tritium relatif tak berbahaya untuk kehidupan di laut karena paparan partikel energi rendahnya tak banyak merusak sel-sel hidup.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

13 menit lalu

Chen Qing Chen. Doc. BWF.
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.


Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

4 jam lalu

Foto udara penyedia jasa angkutan membawa pengendara sepeda motor melewati perkebunan kelapa sawit di tepi Jalan Lintas Jambi-Suak Kandis yang terputus akibat terendam banjir luapan Sungai Kumpeh di Pulau Tigo, Muaro Jambi, Jambi, Minggu, 25 Februari 2024. Penyedia jasa mematok tarif Rp10 ribu per motor untuk penumpang umum dan Rp5 ribu per motor untuk pelajar. ANTARA/Wahdi Septiawan
Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.


Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

4 jam lalu

Kento Momota. Doc. BWF.
Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.


Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

5 jam lalu

Konsep foto album 17 IS RIGHT HERE SEVENTEEN. (pledis.co.kr)
Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang


Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

22 jam lalu

Karubi Maru menghadirkan konsep open kitchen. (dok. Istimewa)
Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

Pasien penyakit Minamata kongenital Shinobu Sakamoto, bersama  ibunya Fujie duduk di sebuah mobil saat mereka menuju sebuah rumah sakit di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 14 September 2017.Sakamoto adalah salah satu korban dari bencana industri tahun 1950 dimana puluhan ribu orang terkena racun air limbah dari pabrik kimia di teluk Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?


Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Pokmon Scarlet dan Violet, entri terbaru dalam franchise Nintendo yang sudah berjalan lama. (Nintendo)
Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.


Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Ilustrasi toa masjid. Twitter
Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.


2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia